GUC0BSM9TUAoTpYlGSW8TSW=

Dua Penyebab Seseorang Terjerumus Kepada Yang Haram

Dua Penyebab Seseorang Terjerumus Kepada Yang Haram

 


ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat yang begitu besar kepada kita, saking besarnya. sering kali kita lupa untuk bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah.
saking besarnya seringkali kita menyangka nikmat ini datang karena kehebatan, kepintaran dan kerja keras kita semata. Makanya Allah berfirman dalam surat Al-Imran 133

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ

“Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian”

Karena Allah tahu kita ini adalah hamba yang sering melakukan dosa, maka dihimbaulah kita untuk terus bertaubat dan meninggalkan maksiat-maksiat.

Imam Ibnu Qayyim رحمه الله, menjelaskan dalam kitabnya Fawaidul Fawaid, Ada Dua Penyebab Seseorang Terjerumus Kepada Yang Haram :

1.       Berburuk Sangka Kepada Allah.

Seringkali  seseorang berfikiran kalau dia patuh kepada Allah atau diberi ujian oleh Allah, Maka Allah tidak akan memberikan hal-yang baik kepadanya.

 Dikisahkan dulu ada seorang pedagang tahu yang tinggal di suatu desa dan harus menjual tahu-tahunya ke pasar, jarak antara pasar dengan rumahnya kisaran 8 KM dan harus melewati pematangan sawah lalu menaiki angkot setelah.

 Hari-hari pedang tahu ini berjalan baik, dagangannya laku. Sehingga dia tidak lupa untuk bersyukur kepada Allah, dan taat kepada Allah.

 Suatu ketika dalam perjalannya melewati pematangan sawah, dia tergelincir, tahunya jatuh dan hancur berserakan. Dengan kekecewaan dia memungut tahu-tahunya yang hancur dan berniat menjual sisa tahu yang masih utuh.

 Setibanya di pinggiran jalan, angkot kepasar telah pergi. Hatinya semakin hancur dan mulai berburuk sangka kepada Allah. Sampai-sampai dia berkata “Apakah Allah sudah tidak sayang kepadaku lagi ? padahal ibadahku sudah banyak”

 Dengan hati kecewa diapun pulang kerumah. Menjelang sore dia mendapat kabar bahwa angkot yang biasa membawanya kepasar mengalami kecelakaan jatuh kejurang dan semua penumpang mati.

 Seketika si pedagang tahu terhenyak, dan mulai bersyukur karena tergelincir tadi, sehingga dia tidak ikut kecelakaan di angkot yang harusnya membawa dia kepasar.

 Dan tak lama kemudian, datanglah seorang peternak bebek yang sedang mencari pakan bebeknya, ditanyalah kepada pedagang tahu, apakah ada ampas tahu ?

 Pedagang ini menjawab, dia hanya memiliki tahu hancur karena terjatuh. Dan ternyata peternak bebek ini mau membeli semuanya. seketika si pedagang tahu ini semakin menyesal karena telah Su’udzon (berburuk sangka kepada Allah).

 Dari kisah ini kita belajar, bahwa berburuk sangka kepada Allah adalah penyebab kita bermaksiat bahkan sampai berani menyalahkan Allah. Padahal jika kita tahu rencana Allah nicaya kita akan jatuh cinta kepada Allah.

 Makanya sebagian salaf mengatakan : "Andaikan kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti kamu akan meleleh karena cinta kepada-Nya." (Ibnu Qayyim)


2.       Ilmu pengetahuan akan Agama dan larangan dikalahkan oleh syahwat.

Hal ini disebabkan hatinya jauh dari Allah, banyak maksiat dan jarang bertaubat. Sehinga syahwatnya bergejolak dan susah dikendalikan.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadits Hasan Riwayat Imam Tirmidzi:

إنَّ العبدَ إذا أخطأَ خطيئةً نُكِتت في قلبِهِ نُكْتةٌ سوداءُ، فإذا هوَ نزعَ واستَغفرَ وتابَ سُقِلَ قلبُهُ، وإن عادَ زيدَ فيها حتَّى تعلوَ قلبَهُ، وَهوَ الرَّانُ الَّذي ذَكَرَ اللَّه كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ


“sesungguhnya seorang hamba, ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia meninggalkan dosanya, memohon ampun, dan bertobat, hatinya kembali bersih. Dan jika dia kembali (berbuat dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai menggunung, dan itulah yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah firmankan :

كَلا بَلْ, رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan (dosa). itu menutup hati mereka. (Al-Muthaffifin:14).

Jadi Imam Ibnu Qayyim menjalaskan Ada Dua Penyebab Seseorang Terjerumus Kepada Yang Haram.

1.       Berburuk Sangka Kepada Allah

2.       Syahwat yang mengalahkan pengetahuan akan larangan Allah.

Akhir kata marilah kita sama-sama terus memohon ampun kepada Allah, Agar Allah senantiasa memberikan kita Hidayah dan keistiqomahan di atas agama-Nya yang Haq ini., sebagaimana Rasulullah ﷺ selalu berdoa meminta istiqomah : يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Download Versi PDF Disini

 

 

 


0 Komentar