Setiap muslim tentulah memiliki amalan harian yang rutin dikerjakan, baik sedikit atau banyak. Tapi, permasalahan muncul ketika adanya kewajiban mengisi Mutaba'ah.
Hal ini selalu jadi pro kontra bagi teman-teman dakwah kampus, kali ini saya akan mencoba menyampaikan tulisan yang saya buat untuk SC Majelis Akbar UKKI 2020 terkait Mutaba'ah berdasarkan pengalaman dan diskusi yang telah saya lakukan bertahun-tahun
Daftar Isi
- Kenapa Anda Pro ?
a. Alasan
b. Dalil
- Kenapa Anda Kontra ?
a. Alasan
b. Dalil
- Kaidah Fiqh Yang Harus Diperhatikan
- Pendapat Pribadi
A. KENAPA ANDA PRO ?
Alasan yang biasa disampaikan oleh teman-teman yang pro, sebagai berikut :
- Mengontrol amal yaumi teman-teman
- Menjaga mereka agar tidak futur
- Menambah motivasi ibadah
Dalil yang biasa disampaikan, biasanya seputar berikut ini :
- Sikap Rasul Bertanya Terhadap Suatu Amalan Ibadah Tertentu
أبي هريرة قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من أصبح منكم اليوم صائما قال أبو بكر رضي الله عنه أنا قال فمن تبع منكم اليوم جنازة قال أبو بكر رضي الله عنه أنا قال فمن أطعم منكم اليوم مسكينا قال أبو بكر رضي الله عنه أنا قال فمن عاد منكم اليوم مريضا قال أبو بكر رضي الله عنه أنا فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما اجتمعن في امرئ إلا دخل الجنة
Dari Abu Hurairah ia berkata: Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya:
"Siapakah di antara kalian yang pagi ini sedang berpuasa?" Abu Bakar menjawab, "Aku." Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menghantarkan jenazah?" Abu Bakar menjawab: "Aku."
Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah memberi makan orang miskin?" Abu Bakar menjawab: "Aku."
Beliau bertanya lagi: "Siapa di antara kalian yang hari ini telah menjenguk orang sakit?" Abu Bakar menjawab, "Aku." Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidaklah semua itu ada pada seseorang kecuali dia pasti akan masuk surga. (HR. Muslim : 1028)
- Sikap Sahabat Yang Menampakkan Amalan Memulai Kebaikan
فقال{ يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة إلى آخر الآية إن الله كان عليكم رقيبا }
والآية التي في الحشر{ اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله }
تصدق رجل من ديناره من درهمه من ثوبه من صاع بره من صاع تمره حتى قال ولو بشق تمرة قال فجاء رجل من الأنصار بصرة كادت كفه تعجز عنها بل قد عجزت
قال ثم تتابع الناس حتى رأيت كومين من طعام وثياب حتى رأيت وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم يتهلل كأنه مذهبة فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من هسن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزر ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء
Beliau membacakan firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri…, "hingga akhir ayat, "Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian."
kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat): dan bertakwalah kepada Allah..., " Mendengar khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu, serta merta seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu sha' kurma sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Meskipun hanya dengan setengah biji kurma."
Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat. Demikianlah, akhirnya orang-orang lain pun mengikuti pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berubah menjadi bersinar bagaikan emas.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.
Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.“
(HR. Muslim : 1017)
- Sikap Muhammad Al Fatih Bertanya Amal Ibadah Pasukannya (saya sendiri belum menemukan sumber riwayatnya, hanya cerita-cerita yang didengar)
Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
“Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri. Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu, silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan islam yang duduk.
Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !
Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”.
Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.
Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”
Apa yang terjadi…???? Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!!” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia??? dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.
(saya sendiri belum menemukan sumber riwayatnya, hanya cerita-cerita yang didengar)
Kenapa Harus Sultan Muhammad Al Fatih ???
لَتُفتَحَّن القُسطنطينيةُ ولنِعَم الأميُر أميُرها ولنعم الجيُش ذلك الجيُش
Rasulullah Bersabda :
“Sesungguhnya akan dibuka kota Konstantinopel, sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu“
“ (HR. Imam Ahmad 4/235, Bukhori dalam Tarikh Shoghir hal. 139, Thobroni dalam Al Kabir 1/119/2, Hakim 4/4/422, Ibnu Asakir 16/223 dan lainnya)
Dishahihkan Sebagian Ulama, Di Dha'ifkan sebagian ulama lainnya
B. KENAPA ANDA KONTRA ?
Alasan yang biasa disampaikan oleh teman-teman yang kontra, sebagai berikut :
- Menghilangkan Pahala Ibadah
- Salah Niat Dalam Beribadah
- Mengantarkan Kepada Riya
- Ibadah itu, Privasi Dengan Allah
Dalil yang biasa disampaikan, biasanya seputaran berikut ini :
- Balasan Amal Tergantung Niat, Jika Amalnya Karena Mutaba’ah, Kadep/Sekdep, Teman. Maka dia mendapatkan pandangan itu.
إنماالأعمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى، فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله، ومن كانت هجرته لدنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه”
“Sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan setiap manusia mendapatkan apa-apa sesuai yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa-apa yang ia inginkan itu."
(HR. Bukhari, Jami’ush Shahih, No. 45, 163, 2392, 3685, 4783, 6311, 6553. Muslim, Jami’ush Shahih, No. 1907. Imam At Tirmidzi, As Sunan, No. 1698. Imam Abu Daud, As Sunan, No. 2201. Imam Ibnu Majah, As Sunan, No. 4227. Imam Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, No.181, 2087, 12686,14773. Imam Ibnu Hibban, Ash Shahih, No. 388, 4868.)
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من غزا في سبيل الله ولم ينو إلا عقالا فله ما نوى
"Barang siapa berperang di jalan Allah dan tidak berniat kecuali untuk mendapatkan tali untuk mengikat unta, baginya apa yang ia niatkan.“
(HR. An-Nasa’i : 3138, Hasan)
- Ancaman Orang Beramal Karena Dunia (PH, KaDep adalah Dunia)
عن أنس بن مالك قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كانت الآخرة همه جعل الله غناه في قلبه وجمع له شمله وأتته الدنيا وهي راغمة ومن كانت الدنيا همه جعل الله فقره بين عينيه وفرق عليه شمله ولم يأته من الدنيا إلا ما قدر له
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
"Barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari, dan barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditentukan baginya.“
(HR. At-Tirmidzi : 2465,Shahih)
- Orang Pertama Masuk Neraka
حدثني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن الله تبارك وتعالى إذا كان يوم القيامة ينزل إلى العباد ليقضي بينهم وكل أمة جاثية فأول من يدعو به رجل جمع القرآن ورجل يقتتل في سبيل الله ورجل كثير المال فيقول الله للقارئ ألم أعلمك ما أنزلت على رسولي قال بلى يا
رب قال فماذا عملت فيما علمت قال كنت أقوم به آناء الليل وآناء النهار فيقول الله له كذبت وتقول له الملائكة كذبت ويقول الله بل أردت أن يقال إن فلانا قارئ فقد قيل ذاك ويؤتى بصاحب المال فيقول الله له ألم أوسع عليك حتى لم أدعك تحتاج إلى أحد قال بلى يا رب قال فماذا عملت فيما آتيتك قال كنت أصل الرحم وأتصدق فيقول الله له كذبت وتقول له الملائكة كذبت ويقول الله تعالى بل أردت أن يقال فلان جواد فقد قيل ذاك ويؤتى بالذي قتل في سبيل الله فيقول الله له في ماذا قتلت فيقول أمرت بالجهاد في سبيلك فقاتلت حتى قتلت فيقول الله تعالى له كذبت وتقول له الملائكة كذبت ويقول الله بل أردت أن يقال فلان جريء فقد قيل ذاك ثم ضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم على ركبتي فقال يا أبا هريرة أولئك الثلاثة أول خلق الله تسعر بهم النار يوم القيامة
Telah menceritakan kepadaku Rasulullah shallallahu 'alahi wa salam, bahwa Allah Tabaaraka wa Ta'ala pada hari kiamat akan turun kepada para hamba untuk memutuskan di antara mereka dan masing-masing ummat berlutut.
Orang pertama yang dipanggil adalah orang hafal Al-Qur`an, orang yang terbunuh di jalan Allah dan orang yang banyak hartanya lalu Allah berkata kepada penghafal Al-Qur`an: Bukankah Aku mengajarimu sesuatu yang Aku turunkan pada rasulKu?
Ia menjawab: Benar, wahai Rabb. Allah bertanya: Apa yang kau amalkan dari ilmu yang diajarkan padamu? Ia menjawab: Dengannya, dulu aku bangun shalat di malam hari dan di siang hari. Allah berfirman padanya: Kau dusta. Para malaikat berkata padanya: Kau dusta. Allah berfirman: Tapi kau ingin memperoleh pujian bahwa si fulan ahli baca AlQur`an dan memang telah kau peroleh ujian itu.
Setelah itu pemilik harta didatangkan lalu Allah bertanya kepadanya: Bukankah Aku melapangkan rizkimu hingga Aku tidak membiarkanmu memerlukan kepada siapa pun? Orang itu menjawab: Benar, wahai Rabb. Allah bertanya: Lalu apa yang kau lakukan dengan apa yang Aku berikan padamu? Ia menjawab: Aku menyambung silaturrahim dan bersedekah.
Allah berfirman padanya: Kau dusta. para malaikat berkata padanya: Kau dusta. Allah berfirman: Tapi kau ingin peroleh gelar bahwa si fulan dermawan dan memang telah kau peroleh gelar itu. Kemudian orang yang terbunuh di jalan Allah didatangkan, Allah bertanya kepadanya: Karena apa kau terbunuh? Ia menjawab: Aku diperintahkan berjihad di jalanMu lalu aku berperang hingga aku terbunuh. Allah berfirman padanya: Kau dusta. para malaikat berkata padanya: Kau dusta. Allah berfirman: Tapi kau ingin peroleh gelar si fulan pemberani dan memang telah kau peroleh gelar itu."
Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alahi wa Salam memukul lututku dan bersabda:
"Hai Abu Hurairah, ketiga orang itulah makhluk Allah pertama-tama yang neraka dinyalakan karena mereka pada hari kiamat.“
(HR. At-Tirmidzi : 2382, Shahih)
- Allah Berlepas Diri Dari Orang-orang yang Beramal Bukan Karena Allah
عن محمود بن لبيد قال
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر قالوا يا رسول بأ الله وما الشرك الأصغر قال الرياء إن الله تبارك وتعالى يقول يوم تجازى العباد عمالهم اذهبوا إلى الذين كنتم تراءون بأعمالكم في الدنيا فانظروا هل تجدون عندهم جزاء
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: dari Mahmud bin Labid berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil." Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Riya`, Allah 'azza wajalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat orang- orang diberi balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihat- lihatkan didunia lalu lihatlah apakah kalian menemukan balasan disisi mereka?“
(HR. Ahmad : 23636, Sanadnya Hasan)
- Perbuatan Imam Abdullah bin Mubarrak (Tabi’in 118 H) Sangat Menjaga ke Ikhlasan
Abdah bin Sulaiman berkata, “Kami bersama Abdullah Ibnul Mubarrak dalam suatu pasukan di negeri Romawi. Lalu kami berhadapan dengan musuh. Ketika kedua pasukan saling berhadapan, majulah salah seorang dari pasukan musuh mengajak untuk bertarung. Lalu seseorang dari pasukan muslimin pun maju untuk bertarung dengannya. Akhirnya orang muslim itu berhasil membunuhnya. Kemudian maju lagi seseorang dari pasukan musuh. Orang tersebut juga menantangnya untuk bertarung. Lalu orang muslim maju menghadapinya dan berhasil membunuhnya. Kemudian majulah orang ketiga dari pasukan musuh. Lalu orang muslim maju menghadapinya dan berhasil membunuhnya lagi. Kemudian beberapa orang dari pasukan muslimin mengerumuninya untuk mengetahui siapa seorang muslim itu, lalu orang muslim itu menutup mukanya dengan kain.”
Abdah berkata, “Aku adalah salah satu di antara orang-orang yang berkerumun untuk mengetahui siapa sebenarnya orang itu. Lalu aku menyingkap kain penutup wajahnya, bahwa orang itu adalah Abdullah Ibnul Mubarrak. Dia berkata kepadaku yang telah menyingkap kain penutup wajahnya, ‘Wahai Abu Umar, mengapa engkau ikut serta bersama mereka yang memperburuk namaku?’”
(Abdullah Ibnul Mubarrak ingin menjaga keikhlasannya dalam berjihad sehingga dia menutup wajahnya agar tidak diketahui oleh banyak orang. Dan dia menilai orang yang membuka tutup wajahnya itu sebagai orang yang telah mengotori niat tulusnya dan memperburuk citranya)
(“Taarikh Baghdaad” 10/167)
- Perkataan Perkataan Ulama Tentang Ikhlas
Ada yang bertaya kepada Sahal bin Abdullah at-Tasatturi (283 H, Tabi’ Tabi’in),
“Apakah yang paling berat dilakukan oleh jiwa?” Dia menjawab, “Keikhlasan, sebab jiwa sangat enggan melakukan keikhlasan.”
(Shifah ash-Shafwah” (4/65))
Sufyan (96 H, Tabi’in) berkata,
“Sesuatu yang paling sukar aku obati adalah niatku. Sebab ia suka berbalik menyerangku.
Diriwayatkan oleh “Al-Khathiib Al-Baghdadi” dalam “Al-Jaami’ Li Akhlaaq ar-Ruwaah wa
Yahya bin Abi Katsir berkata,
“Pelajarilah niat, sebab niat itu lebih penting daripada amal perbuatan."
Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam “Hilyah al-Auliyaa’” (3/70)
Imam Fudhail bin ‘Iyadh (107 H,Tabi’in) berkata,
“Tidak melakukan suatu amal perbuatan karena manusia merupakan perbuatan riya’. Dan melakukan suatu amal perbuatan karena manusia merupakan perbuatan syirik (mempersekutukan Allah Swt. dengan makhluk).
Sedangkan perbuatan ikhlas adalah, apabila Allah Swt. menyelamatkan Anda dari kedua perbuatan itu.
Siyar A’laam an-Nubalaa’” (8/427))
C. KAIDAH FIQH YANG HARUS DIPERHATIKAN
- اَلَّضَر ُر يَُزا ُل
Kemudharatan Dihilangkan Sebisa Mungkin
- دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
Menghilangkan kemudharatan itu lebih didahulukan daripada Mengambil sebuah kemaslahatan
- الضرر لا يزال بالضرر
“Kerusakan (Kemudharata) tidak bisa dihilangkan dengan kerusakan (Kemudharatan).”
- إذا تعارض مفسدتان رُوعي أعظمُهما ضررًا بارتكاب أخفهما
Apabila ada dua mafsadat bertentangan, maka yang harus ditinggalkan adalah mafsadat yang mudharatnya lebih besar, dengan melakukan mudharat yang lebih ringan.
D. PENDAPAT PRIBADI
Menurut saya amal yaumi (mutaba’ah & sejenis) dihapuskan dan diganti dengan cara cara lain.
Ingat, “Ulama Saja Takut, Khawatir Dengan Keikhlasan Amalnya, Sedangkan Kita Kita berani bermain-main dengan Api ??? Siapa Kita ???” Subhanallah Wallahu a'lam
0 Komentar